Senin, 24 September 2012

SELAMAT PAGI

Pagi adalah kehidupan
Untuk mentari menyapa alam
Untuk burung berkicau riang
Untuk bunga bermekaran
Untuk embun berkilauan

Pagi adalah anugerah
Untuk ayam mengais tanah
Untuk ternak menikmati sabana
Untuk daun memasak chlorofilnya
Untuk manusia mengejar rezeki-nya

Pagi adalah ketenangan
Kicau burung menjadi nyanyiannya
Semilir angin menjadi belaiannya
Sinar mentari menjadi piguranya
Kelembutan jiwa menjadi penghuninya

Pagi adalah obsesi
Saat perencanaan dimatangkan
Saat optimisme dipancangkan
Saat lengan baju disingsingkan
Dan harapan menemukan bentuknya

Pagi adalah kerinduan
Kerinduan pada alam
Kerinduan pada yang dicinta
Kerinduan pada Tuhan
Kerinduan untuk meraih surga

Aku merindukan pagi
Seperti aku merindukan kehidupan...
»»  Baca Selengkapnya...

Selasa, 18 September 2012

Film "Innocence of Muslims"


Ribuan orang di seluruh belahan dunia telah memprotes sebuah film berjudul ''Innocence of Muslims''. Fim tersebut dinilai menghina Nabi Muhammad SAW dan umat muslim dunia. Lantas, apa sebenarnya yang ada di film? Mengapa ia sanggup membuat ribuan orang marah? Berikut adalah penjelasannya seperti dikutip gulfnews.

1. Bagaimana awal mula film tersebut dapat tersebar hingga ke publik?
Video ini pertama kali diposting online pada 1 Juli namun tidak begitu menarik perhatian publik. Lalu stasiun televisi Mesir Al-Nas menayangkan cuplikan film tersebut pada 8 September. Klip inipun mulai diterjemahkan ke dalam bahasa Arab dan diposting online. Lalu dalam beberapa hari telah dilihat oleh ratusan ribu orang. Pemerintah Afghanistan mengatakan telah memblokir YouTube untuk mencegah orang menontonnya.

Sementara itu, para pejabat Gedung Putih telah meminta YouTube untuk mempertimbangkan apakah film itu melanggar.''Kami mendorong kebebasan berbicara namun tentunya kami tidak mengijinkan video berbau kebencian,'' kata pejabat Gedung Putih. Lalu kemudian google yang memiliki Youtube memutuskan untuk tetap menyimpan video ini. Namun, akses video khusus untuk Libya dan Mesir telah dibatasi.

2. Apa yang ditampilkan film?
Sebuah trailer film berjudul ''Innocence of Muslims''. Dia menggambarkan Islam sebagai agama penuh kekerasan dan Nabi Muhammad sebagai orang bodoh serta haus kekuasaan. Ini diawali dengan adegan di mana sebuah keluarga Koptik di Mesir yang diserang oleh sekelompok umat Islam sementara polisi nampak diam saja. Lalu, sang ayah berkata kepada putrinya bahwa umat Islam ingin membunuh semua orang Kristen.

Gambaran selanjutnya adalah berkisah tentang kehidupan Nabi Muhammad, keluarganya dan para pengikutnya di padang pasir. Dalam film ini digambarkan Muhammad berhubungan dengan istrinya, Khadijah dan wanita lainnya.Trailer film ini juga menggambarkan Muhammad dan pengikutnya sebagai pembunuh, perampok dan pemeras.

tanpa ada maksud apapun.dengan niatan mari kita renungkan bersama... silakan lihat tautan berikut :
http://www.youtube.com/watch?v=JsIqjg3VkrE&feature=related


»»  Baca Selengkapnya...

Rabu, 12 September 2012

MEDIA VCD SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IMAN KEPADA HARI AKHIR DI KELAS VI SDN PONCOHARJO 2 PENELITIAN TINDAKAN KELAS ( PTK )

BAB I

PENDAHULUAN


A. Latar Belakang Masalah

Salah satu tugas guru dalam mewujudkan tujuan pembelajaran di sekolah adalah mengembangkan strategi pembelajaran secara efektif dan variatif. Pengembangan strategi pembelajaran tersebut bertujuan untuk menciptakan suntu kondisi pembelajaran yang dapat mempengaruhi peserta didik sehingga mereka dapat belajar dengan menyenangkan dan dapat meraih prestasi secara memuaskan.

Keberhasilan proses pembelajaran antara lain dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern, faktor fisik maupun psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, pematangan dan kesiapan). Semua faktor tersebut harus diberdayakan agar bisa menjadi faktor penunjang yang mampu membuat proses pembelajaran menjadi efektif. Penyelenggaraan kegiatan pembelajaran yang efektif merupakan pekerjaan yang sangat komplek, menuntut keseriusan seorang guru dan menuntut kemahiran guru dalam menerapkan berbagai keterampilan yang diperlukan dalam proses pembelajaran. Salah satu kemampuan mengajar yang dapat membuat peserta didik tidak lelah, tidak bosan dan tidak jenuh adalah mengajar dengan menggunakan media.

1

Iman kepada hari akhir, walaupun sudah dialaksanakan setiap hari oleh para peserta didik, ternyata sebagian besar tidak mengetahui tata cara yang sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad sehingga nilai/prestasi peserta didik tidak sesuai dengan harapan. Metode pembelajaran yang kurang bervariatif juga menjadi salah satu penyebab rasa bosan sehingga nilai ulangan harian pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010 masih rendah.

Sementara ini penulis berpendapat bahwa rendahnya prestasi belajar Iman kepada hari akhir kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010 disebabkan oleh beberapa hal yaitu :

1. Minat belajar peserta didik kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010 masih rendah.

2. Metode mengajar guru dalam kegiatan belajar mengajar kurang sesuai dengan materi pelajaran.

3. Kurang terbukanya peserta didik kepada guru mengenai kesulitan-kesulitan belajar yang mereka alami. Sikap peserta didik yang pasif menyulitkan guru untuk memberikan tindakan.

Dengan melihat kenyataan tersebut, timbul gagasan untuk melakukan inovasi metode pembelajaran yang dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. VCD adalah suatu media yang menarik untuk peserta didik kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010. Metode mengajar dengan pendekatan kontekstual dan dengan menggunakan media VCD dapat menjadikan peserda didik lebih tertarik untuk belajar.

Menyikapi persoalan itu perlu segera dicari metode yang tepat dan efisien serta sesuai dengan kondisi peserta didik. Pemakaian media VCD adalah salah satu cara untuk meningkatkan prestasi belajar dan untuk membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan.

B. Rumusun Masalah

Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini penulis mengangkat permasalahan sebagai berikut:

1. Apakah ada perubahan minat dan partisipasi peserta didik kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010 setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan media VCD ?

2. Sejauh mana peningkatan prestasi belajar Iman kepada hari akhir peserta didik kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010 setelah mengikuti proses belajar mengajar dengan media VCD ?

C. Tujuan Penelitian

Setelah kegiatan proses belajar mengajar dengan menggunakan media VCD, diharapkan :

1. Peserta didik lebih berminat dan berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar

2. Peserta didik dapat meningkatkan prestasi belajar.

3. Peserta didik merasa dirinya mendapat perhatian dan kesempatan untuk menyampaikan pendapat, gagasan, ide dan pertanyaan.

4. Seluruh peserta didik menguasai materi pelajaran secara tuntas.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat untuk guru:

1. Proses belajar mengajar Aqidah terutama dalam materi Iman kepada hari akhir tidak lagi monoton.

2. Ditemukan metode yang tepat, tidak konvensional, tetapi bersifat variatif.

3. Guru terampil memanfaatkan media dan fasilitas yang dimiliki madrasah.

b. Manfaat untuk peserta didik:

1. Partisipasi dan minat belajar peserta didik dalam mengikuti pembelajaran meningkat

2. Keaktifan peserta didik dalam tugas mandiri maupun kelompok meningkat.

3. Prestasi peserta didik untuk pelajaran Aqidah meningkat.


BAB II

LANDASAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan Teoritis

1. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar.

Media yang dirancang dengan baik dalam batas tertentu dapat merangsang timbulnya semacam "dialog internal" dalam diri siswa yang belajar. Dengan perkataan lain terjadi komunikasi antara siswa dengan media atau secara tidak langsung antara siswa dengan sumbernya pesan atau guru.

b. Fungsi/Peranan Media

4

Pada mulanya media hanya berfungsi sebagai alat bantu visual dalam kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada siswa antara lain untuk mendorong motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah konsep yang abstrak dan mempertinggi daya serap atau retensi belajar. Kemudian dengan masuknya pengaruh teknologi audio visual yang terutama menekankan penggunaan pengalaman yang konkrit untuk menghindarkan verbalisme. Usaha-usaha untuk membuat pelajaran abstrak menjadi lebih konkrit terus dilakukan. Dalam usaha itu, Edgar Dale membuat klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama "Kerucut Pengalaman" (Cone of Experience) dari Dale (Aristo Rahardi, 2003: 12).

abstrak

konkrit

Dengan demikian, media diartikan sebagai alat bantu guru dalam mengajar serta sarana pembawa pesan dari sumber belajar ke penerima pesan belajar (peserta didik).

c. Manfaat Media dalam Pembelajaran

Kemp dan Daytin (1985) mengidentifikasi beberapa manfaat media, yaitu: (1) penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan, (2) pembelajaran menjadi lebih jelas dan menarik, (3) proses belajar menjadi lebih interaktif, (4) efisien dalam waktu dan tenaga, (5) meningkatkan kualitas hasil belajar siswa, (6) media memungkinkan proses belajar dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja, (7) media dapat menumbuhkan sikap positif peserta didik terhadap materi dan proses belajar, (8) merubah peran guru ke arah yang lebih positif dan produktif.

Berdasarkan pernyataan di atas secara umum manfaat media dalam proses pembelajaran adalah memperlancar interaksi antara guru dengan peserta didik sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien.

d. Jenis Media dan Karakteristiknya

Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya, mulai yang paling sederhana dan murah hingga media yang canggih dan mahal harganya. Ada media yang diproduksi pabrik, ada yang sudah tersedia di lingkungan yang langsung dapat kita manfaatkan, ada pula media yang secara khusus sengaja dirancang untuk keperluan pembelajaran. Anderson (1976) mengelompokkan media menjadi 10 golongan, sebagai berikut:

No

Golongan Media

Contoh dalam Pembelajaran

1

Audio

Kaset audio, siaran radio, CD, telepon

2

Cetak

Buku pelajaran, modul, brosur, leaflet, gambar

3

Audio-cetak

Kaset audio yang dilengkapi bahan tulis

4

Proyeksi Visual Diam

Overhead transparansi (OHT), film bingkai (slide)

5

Proyeksi Audio Visual Diam

Film bingkai (slide) bersuara

6

Visual Gerak

Film bisu

7

Audio Visual Gerak

Audio vidual gerak, film gerak bersuara, video, VCD, televise

8

Obyek Fisik

Benda nyata, model, specimen

9

Manusia dan lingkungan

Guru, pustakawan, laboran

10

Komputer

CAI (pelajaran berbantuan komputer), CBI (pelajaran berbasis komputer)

Dari pengelompokan media tersebut kita dapat melihat bahwa hingga kini belum ada suatu penglompokan media yang mencakup beberapa aspek, khususnya untuk keperluan pembelajaran. Disamping itu Schramm juga mengadakan klasifikasi media menurut kontrol pemakai atas media yang oleh Yusufhadi telah ditambah dan diadaptasikan seperti tabel di bawah ini:

MEDIA

KONTROL

Portable

Untuk di rumah

Siap setiap saat

Terkendali

Mandiri

Umpan balik

Televisi

Tidak

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Radio

Ya

Ya

Tidak

Tidak

Ya

Tidak

Film

Ya

Ya

Ya

Sulit

Sulit

Tidak

Video kaset

Tidak

Sulit

Ya

Ya

Ya

Tidak

Bingkai

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Film rangkai

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Audio kaset

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Piringan hitam

Tidak

?

Ya

Ya

Ya

Tidak

Buku

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Teks berprogram

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Komputer

Tidak

Ya

Ya

Ya

Ya

Ya

Permainan

Ya

Ya

Ya

Ya

Tidak

Ya

Kesimpulan yang didapat dari pengelompokan media adalah bahwa tiap media mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri. Karena itu perlu difahami ciri atau karakteristik masing-masing media.

2. Prestasi Belajar

Belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami, dan dengan mengalami itu si pelajar menggunakan panca indera (Abd. Rachman Abror (1983 : 66). Dengan demikian belajar akan lebih optimal jika seluruh panca indera (terutama mata dan telinga) bekerjasama. Belajar secara konvesional biasanya dilakukan oleh peserta didik dengan hanya mendengar keterangan guru. Walaupun ada hasilnya, cara ini tidak secara optimal dapat meningkatkan prestasi peserta didik

Prestasi belajar merupakan bukti bagi peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran. Menilai prestasi peserta didik merupakan rangkaian kegiatan di sekolah yang terorganisir. Dengan melihat prestasi belajar peserta didik dapat digunakan sebagai balikan (feetback) dan digunakan untuk perbaikan-perbaikan program pembelajaran.

Mata pelajaran Aqidah sebagai bagian dalam Pendidikan Islam bertugas mempertahankan, menanamkan dan mengembangkan kelang-sungan berfungsinya nilai-nilai Islami yang bersumber dari Kitab Suci Al-Qur’an dan Hadits Nabi. (HM. Arifin 1996 : 121) Namun sejalan dengan tuntutan jaman, pendidikan Islam memberi kelenturan perkem-bangan nilai-nilai dalam runag lingkupnya. Contohnya menggunakan media berteknologi mutakhir untuk mengajaran Iman kepada hari akhir

3. Kegiatan belajar mengajar dengan media VCD

Penulis memilih media VCD sebagai sumber belajar Iman kepada hari akhir karena :

a. Keterbatasan sumber belajar dengan media VCD untuk mata pelajaran Aqidah.

b. Adanya prasarana yang berupa ruang belajar yang dilengkapi dengan stopkontak untuk memudahkan penggunaan VCD.

B. Kerangka Berpikir




Kondisi awal yang ada pada responden adalah prestasi belajar Iman kepada hari akhir masih rendah. Prestasi belajar akan ditingkatkan dengan pemakaian media VCD pada proses belajar mengajar. Tindakan yang akan diberikan pada peserta didik melalui dua siklus, yaitu:

1. Kegiatan belajar mengajar secara konvensional tanpa menggunakan media VCD (hanya ceramah)

2. Kegiatan belajar mengajar dengan media VCD.

C. Hipotcsis Tindakan

Berdasarkan kajian teori di atas, hipotesis tindakan adalah: "Media VCD dapat meningkatkan prestasi belajar Iman kepada hari akhir kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010”.


BAB III

PROSEDUR PENELITIAN

A. Setting Penelitian

Penelitian dilakukan di MTs Sunan Barmawi Morodemak yang beralamat di Desa Morodemak Kecamatan Bonang Kabupaten Demak. Peserta didik yang menjadi responden adalah peserta didik kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah peserta didik sebanyak 33 anak. Waktu penelitian dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2009/2010.

B. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini ada dua, yaitu: variabel input dan variabel output.

1) Variabel input adalah variabel yang berkaitan dengan guru, peserta didik dan bahan pelajaran. Variabel ini diungkap melalui observasi (pengamatan) setiap kali terjadi proses belajar mengajar.

2) Variabel output adalah variabel yang diperoleh dari hasil prestasi peserta didik dalam mengerjakan tes pada instrumen penelitian setelah kepadanya diberlakukan pembelajaran dengan media VCD.

C. Desain Penelitian

10

Sebelum sampai pada tahap pelaksanaan proses belajar mengajar dengan media VCD, diawali dengan tugas-tugas pokok guru. Guru merencanakan pembelajaran dengan menyusun perangkat pembelajaran seperti Program Tahunan, Program Semester, Perhitungan Minggu Efektif, Program Satuan Pelajaran dan Program Rencana Pengajaran. Tahap berikutnya guru melaksana-kan program pembelajaran sesuai dengan rencana.

Tahap pelaksanaan penelitian dapat digambarkan dalam diagram sebagai berikut:




D. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan lindakan pada penelitian ini dilakukan dalam dua siklus. yaitu siklus I dan siklus II.

a. Siklus I

Dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1) Perumusan masalah

Adanya masalah dalam belajar peserta didik kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010, ditunjukkan dari rendahnya prestasi belajar peserta didik pada materi Iman kepada hari akhir

2) Rencana tindakan I

Pemecahan masalah dilakukan dengan cara merencanakan kegiatan pembelajaran di kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010 pada materi Iman kepada hari akhir tanpa menggunakan media VCD.

3) Pelaksanaan tindakan I

Diberikan proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yaitu pengajaran dengan menggunakan metode ceramah.

4) Observasi I

Pada setiap pertemuan dilakukan observasi untuk memperoleh variabel input dan pada akhir siklus I yaitu setelah pokok bahasan selesai diadakan tes tertulis untuk memperoleh variabel output.

5) Analisis data

Melakukan analisis terhadap variabel input dan variabel output. Tujuan dari analisis ini adalah mengetahui apakah pada pelaksanaan penelitian siklus I tujuan penelitian sudah tercapai ataukah belum.

6) Refleksi

Menyimpulkan hasil yang diperoleh pada penelitian siklus I. Jika tujuan penelitian pada siklus I belum tercapai, maka perlu dilakukan penelitian II. Prosedur pelaksanaan penelitian pada siklus I dapat digambarkan sebagai berikut:




b. Siklus II

Langkah-langkah pada siklus II sebagai berikut:

1) Rencana tindakan II

Dirumuskan beberapa perbaikan untuk pelaksanaan tahap II.

2) Pelaksanaan tindakan II

Diberikan proses belajar mengajar sesuai dengan rencana yaitu menggunakan media VCD.

3) Observasi II

Pada setiap pertemuan dilakukan observasi untuk memperoleh variabel input dan pada akhir sikus II yaitu setelah materi Iman kepada hari akhir selesai diadakan tes tertulis untuk memperoleh variabel output.

4) Analisis Data II

Melakukan analisis terhadap variabel input dan variabel output. Merupakan tujuan dari analisis ini.

5) Refleksi

Menyimpulkan hasil yang diperoleh pada siklus II.




E. Metode Pengumpulan Data

a. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, notulen rapat, leger, agenda ( Suharsimi, 1986: 187 ). Berdasarkan pendapat tersebut penulis mencari data berdasarkan catatan, dan daftar nilai pelajaran Aqidah.

b. Metode Tes

Metode ini dilakukan untuk mengungkapkan seberapa besar prestasi peserta didik dalam mengerjakan soal yang terangkum dalam instrumen penelitian pada setiap siklus.

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian berupa tes tertulis berbentuk pilihan ganda dengan 4 pilihan. Sebelum tes diberikan pada akhir kegiatan di setiap siklus, terlebih dahulu diuji validitas dan reliabilitas. Uji validitas dan reliabilitas dilaksanakan di kelas VI SDN Poncoharjo 2 pada tahun pelajaran 2009/2010.

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid suatu tes. Suatu tes dikatakan valid jika pertanyaan pada tes mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur ( Imam Ghozali, 2005:45 ). Teknik yang digunakan untuk menguji validitas tes adalah berdasarkan rumus Koefisien Product Moment Pearson. Penghitungan dilakukan dengan bantuan komputer program SPSS versi 11.0. Pertanyaan dikatakan valid jika sig < 0,05.

Uji reliabiltas adalah alat untuk mengukur suatu tes dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang dengan tes adalah konsisten atau setabil dari waktu ke waktu ( Imam Ghozali, 2005: 41 ). Cara yang digunakan untuk menguji tes adalah dengan uji statistik Cronbach Alpha ( α ). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60.


BAB lV

HASlL PENELITlAN

A. Laporan Penelitian Proses Belajar

Penelitian proses belajar adalah pengamatan penulis terhadap peserta didik pada saat kegiatan proses belajar mengajar. Pengamatan yang dilakukan meliputi minat dan partisipasi peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar.

Siklus I

Dari analisis data diperoleh hasil sebagai berikut :

a. Minat

Minat peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar dapat disimpulkan belum optimal sehingga perlu ditingkatkan pada siklus II. Hasil pengamatan diperoleh 34 anak (79 %) memiliki minat yang baik, 4 anak (9 %) memiliki minat cukup dan 5 anak (12 %) memiliki minat kurang.

b. Partisipasi

Partisipasi peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar kurang optimal, untuk itu partisipasi peserta didik perlu ditingkatkan pada siklus II. Hasil pengamatan diperoleh 30 anak (70 %) memiliki partisipasi baik, 6 anak (14 %) memiliki partisipasi cukup dan 7 anak (16 %) memiliki partisipasi kurang.

Siklus II

a. Minat

Minat peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar dapat disimpulkan sudah optimal sehingga hasil terselesaikan pada siklus II.

15

Hasil pengamatan diperoleh 39 anak (91 %) memiliki minat yang baik, 2 anak (4,7 %) memiliki minat cukup dan 2 anak (4,7 %) memiliki minat kurang. Kenaikan persentase minat peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar sangat signifikan.

b. Partisipasi

Partisipasi peserta didik untuk mengikuti proses belajar mengajar sudah optimal, untuk itu partisipasi peserta didik sudah terselesaikan pada siklus II. Hasil pengamatan diperoleh 39 anak (91 %) memiliki partisipasi baik, 4 anak (9 %) memiliki partisipasi cukup dan tidak ada yang berpartisipasi kurang (0 %).

B. Laporan Penilaian Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar dilaksanakan setelah akhir kegiatan pada setiap siklus. Penilaian hasil belajar dengan les tertulis dengan hasil sebagai berikut :

Keterangan

Siklus I

Siklus II

Nilai Terendah

50

60

Nilai Tertinggi

75

90

Daya Serap

66

74

Ketuntasan Belajar (%)

95

100

Dari tabel di atas diketahui pada siklus I proses pembelajaran belum berhasil memenuhi tujuan penelitian, karena ketuntasan belajar belum mencapai 100 %. Pada siklus II peningkatan prestasi belajar sangat signifikan. Daya serap meningkat dari 66 menjadi 74. Ketuntasan belajar mencapai 100 %. Dengan demikian hipotesis penelitian yang menyatakan media VCD dapat meningkatkan prestasi Iman kepada hari akhir peserta didik kelas IX-B MTs Sunan Barmawi Morodemak kabupaten Demak berhasil dibuktikan melalui penilitian tindakan kelas ini.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Proses belajar mengajar dengan menggunakan media VCD dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

2. Minat dan partisipasi peserta didik untuk belajar sangat optimal, tugas mandiri maupun kelompok dapat dipertanggungjawabkan.

B. Saran

Proses belajar mengajar dengan media pembelajaran sangat diharapkan. Inovasi praktis dan kreatif sama pentingnya dengan penciptaan karya. Sebagai pendidik kita hendaknya selalu berupaya meningkatkan prestasi belajar peserta didik.

Pemakaian media VCD sebagai media pembelajaran terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar, untuk itu media ini dapat dijadikan alternatif bagi upaya guru dalam menarik minat dan partisipasi peserta didik untuk belajar.

17


DAFTAR PUSTAKA

Abror, Abd. Rachman, 1983, Psikologi Pendidikan, Yogyakarta, PT. Tiara Wacana.

Arifin, HM., 1996, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta : Bumi Aksara.

Ghozali, Imam, 2001, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Rahardi Aristo. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Suharsimi. 1986. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta Bina Aksara.

Suharsimi, dkk. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara

Suprayekti. 2003. Interaksi Belajar Mengajar. Jakarta Departemen Pendidikan Nasional

»»  Baca Selengkapnya...